Semua Karena Harapan

Harapan. Satu kata yang menurut saya pasti dimiliki oleh semua orang di dunia ini. Ya, semua orang pasti memiliki harapan-harapan yang selalu saja ingin dicapai dalam hidupnya. Ada yang sebelum mati berharap kepengen naik haji, ada yang berniat harus udah bisa bikin buku sendiri di usia sebelum 30 tahun, atau ada juga yang berharap bisa punya kaos bertuliskan my trip my adventure.

 

Kaos Yang Lagi Tren

Khusus harapan terakhir saya memiliki perhatian khusus terhadap orang-orang yang memiliki harapan tersebut. Saya percaya jika tidak ada yang salah dengan sebuah harapan, mungkin disini yang salah hanyalah pemikiran mereka. Belakangan ini banyak yang merasa jadi orang paling keren sedunia cuma dengan pake kaos bertuliskan itu. Ditambah lagi komunitas yang semkin menjamur berlahiran dengan nama serupa tulisan di kaos. Sebagian diantaranya memang benar-benar mencintai alam sedangkan sebagian lainnya memilih untuk mencintai Alam mbah dukun.

 

Alam Mbah Dukun

Kembali ke harapan. Begitu banyak orang yang memiliki harapan-harapan besar yang harus diwujudkan dalam hidupnya. Harapan bukanlah sebuah hal yang pasti akan tercapai di masa depan, karena memang satu-satunya yang pasti di masa depan hanyalah ketidakpastian, termasuk ketidakpastian untuk dapat meraih harapan yang diraih.

Seperti tulisan-tulisan di blog saya kebanyakan yang mengambil kisah dari lingkungan sekitar, kali ini saya mau bahas harapan dari pemerintah pas hari kemerdekaan kemarin. Kemarin di logo kemerdekaan terlihat dengan jelas slogan ayo kerja yang menempel disitu. Sebenarnya tidak ada yang salah jika pemerintah mengharapkan rakyatnya menjadi orang yang lebih giat dalam bekerja. Akan tetapi permasalahan muncul dari satu warga negara yang bernama Aldike yang justru mengatakan “iya kerja, tapi kerja apa?”

Dalam hubungan percintaan harapan juga selalu mewarnai kisah dua insan yang sedang memadu kasih. Saya gak tulis sepasang laki-laki dan perempuan karena saat ini pasangan dengan jenis kelamin yang sama juga sudah mulai berani untuk go public. Ada yang merencanakan nanti mau punya anak berapa bahkan udah kasih nama ke anak, ada yang berencana mau ngajakin pacar makan malam, atau bahkan ada juga yang berharap cowok yang lagi PDKT mundur dan gak usah deketin dia lagi. Iya, harapan tiap orang kan beda.

 

Beda Harapan

Harapan yang beda sangat terasa setiap kali meyaksikan pertandingan sepakbola. Sebagai seorang fans MU yang mempertimbangkan poin demi poin maka saya berharap MU bisa ngalahin Newcastle, meskipun pada akhirnya gawang Tim Krul gak berhasil di bobol. Harapan saya tak tercapai, beda dengan harapan fans Chelsea dan Liverpool yang entah kenapa senang ketika melihat MU imbang.

 

Gak Bisa Dibobol

Di sepak bola, harapan selalu ada setiap musim baru dimulai. Melihat tim idola yang mulai beli pemain baru semakin meyakinkan kalo tim jagoan kita bakal ngangkat trofi di akhir musim. Meskipun pada perjalanannya, kadang memang tak sesuai harapan. Harapan yang tak tercapai menjadi awal yang kekecewaan ketika tim idola gagal juara di akhir musim. Meskipun begitu, selalu ada harapan baru setiap awal musim baru dimulai. Harapan yang tak pasti, tapi selalu jadi pelecut semangat baru.

Saya pernah baca tulisan yang entah ditulis oleh siapa. Dia pernah nulis gini “manusia bisa bertahan hidup tanpa makan, tapi mereka takkan bisa hidup tanpa harapan”. Kalimat yang sangat saya setujui. Seseorang mau makan, karena dia memang masih punya harapan untuk tetap bisa hidup. Harapanlah yang bikin mereka yang terus berjuang meraih cinta, harapan yang bikin setiap fans bola bersuka cita, dan juga harapan yang bikin banyak orang sekarang lagi pengen beli kaos my trip my adventure, ya meskipun sebagian dari mereka menggunakan kaosnya pas trip ke waterpark.