Minggu kemarin ada hal yang hilang dari blog ini. Kehilangan kali ini bukanlah sebuah kehilangan besar yang menggerkan dunia. Ini hanya sebuah kehilangan kecil. Minggu kemarin tak ada posting saya di minggu malam. Ini hal yang biasa dialami, tapi jika semua dibiarkan terus menerus maka hal ini akan menjadi semakin berbahaya. Sepertinya kita butuh bima satria garuda.
Menulis blog adalah salah satu kegiatan yang rutin saya lakukan setiap minggunya dan tulisannya akan saya posting pada setiap hari minggu. Dan salah satu kesalahan saya di minggu kemarin yaitu tidak memposting satupun tulisan di minggu malam. Kalimat diatas adalah kalimat pembelaan yang menyatakan jika saya telah membuat sebuah tulisan, kenyataannya saya tak punya ide untuk ditulis. Semua hal di dunia ini butuh ide. Sebelum menemukan telepon pasti pak Alexander Graham Bell sudah punya ide sebelumnya apa yang akan dibuat, Zaskia Gotik pasti sudah memikirkan goyangan apa yang akan menjadi ciri khasnya sebelum menjadi penyanyi, dan setiap tulisan pasti berawal dari sebuah ide.
Bima |
Goyang itik |
Dan akhirnya saya menemui lagi keadaan dimana ide-ide itu tidak datang. Sebelumnya saya sudah pernah membahas mengenai kebuntuan ide di postingan berjudul "Ide, Dimana Kau Berada? ". Jika sebelumnya saya mengalami kebuntuan ketika saya berada di semester 3, sekarang saya mengalaminya ketika saya berada di semester 5. Tak ada banyak perbedaan, salah satu hal yang pasti berbeda adalah saya lebih tua matang sekarang. Menulis tanpa ide itu kalo kata Inul Daratista bagaikan sayur tanpa garam. Kata teman saya, itu bagaikan MU tanpa Ferguson. Bagi saya, itu bagaikan hidup tanpa kamu.
Kadang ketika kita kehilangan ide untuk ditulis, kita akan terus mencoba untuk mencari-cari dimana sebenarnya ide itu berada. Semakin kita mencari, semakin pula sulit bagi kita untuk menemukan ide. Ide, satu kata, tiga huruf, tapi bisa sangat menjadi luar biasa ketika berhasil ditemukan. Kadang ide itu memang tak harus ditemukan, kadang dia juga datang sendiri untuk menghampiri orang-orang yang membutuhkannya.
Saya memulai upaya saya untuk menemukan ide dengan menonton TV. Hasilnya? Luar biasa, saya malah keasyikan menonton dan malah melupakan tujuan awal saya untuk mencari ide. Oleh karenanya saya memutuskan untuk mencari ide dengan cara selain menonton tv. Ya, kali ini saya tidak akan mencari ide, saya akan membiarkan ide yang akan datang sendiri kepada saya. Ide, datang tak dijemput, pulang tak diantar. Sekarang ide terasa cukup mistis. Apapun wujudnya ide memang akan terasa spesial, ide tak kalah spesial dari nasi goreng di perempatan seberang, tapi se-spesialnya ide dan nasi goreng, dia tetap tak akan bisa lebih spesial dari kamu *eh.
Saya percaya kadang ide itu datang dengan sendirinya. Seperti halnya hari ini. Hari ibu. Hari dimana rakyat indonesia memberikan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada seluruh ibu-ibu hebat di negara ini. Bagi saya ada satu perempuan hebat di dunia ini. Ibu saya, perempuan yang telah melahirkan dan merawat saya sejak kecil hingga sekarang. Memang saya belum bisa menjadi seperti apa yang diinginkan, tapi apapun itu saya selalu berusaha menjadi yang terbaik baginya. Selalu menjadi "anak-anak" bagi dirinya. Apapun itu, saya sangat mencintainya. Saya hidup bersama ibu dan seluruh keluarga saya. Meskipun begitu, saya bukanlah orang yang suka mengatakan cinta secara langsung, saya juga tidak suka memberi perhatian kepada orang, termasuk kepada ibu. Tapi bagaimanapun cara saya bersikap padanya, selalu ada rasa cinta dan sayang yang tersirat dalam setiap perilaku saya.
Ide dan ibu. Dua hal sederhana yang sangat berguna dan bisa mengubah segalanya. Kadang kita harus punya ide untuk melakukan sesuatu, meskipun begitu ide tidak selalu harus dicari kadang dia datang sendiri. Meskipun begitu kita tak bisa hanya diam saja ketika ide datang, kita tetap harus berpikir bagaimana cara mengembangkan ide yang datang tersebut. Sama dengan sosok seorang ibu. Kita tidak pernah memilih dari rahim perempuan mana kita dilahirkan. Kita hanya tahu, ketika kita lahir kita segera dibanjiri oleh kasih sayang dari perempuan yang akhirnya kita sebut sebagai ibu. Hari ini, bersama ide yang muncul di hari ibu, i love you mom.
Ide dan ibu. Dua hal sederhana yang sangat berguna dan bisa mengubah segalanya. Kadang kita harus punya ide untuk melakukan sesuatu, meskipun begitu ide tidak selalu harus dicari kadang dia datang sendiri. Meskipun begitu kita tak bisa hanya diam saja ketika ide datang, kita tetap harus berpikir bagaimana cara mengembangkan ide yang datang tersebut. Sama dengan sosok seorang ibu. Kita tidak pernah memilih dari rahim perempuan mana kita dilahirkan. Kita hanya tahu, ketika kita lahir kita segera dibanjiri oleh kasih sayang dari perempuan yang akhirnya kita sebut sebagai ibu. Hari ini, bersama ide yang muncul di hari ibu, i love you mom.
Selamat hari ibu |
Kalau gue saat mau nulis, idenya udah ada tapi mengembangnya itu susah, mau mulai dari mana gitu bingung.
BalasHapusbtw, Selamat hari ibu.
Semangat terus kak :D
HapusIde itu ada di sekitar kita kok :)
BalasHapusNah setuju :)
HapusLangsung ditulis aja, terus diedit belakangan :)) Sesama Jamban Blogger harus nyari ide di Jamban dong hahaha.
BalasHapusOiya, kalau ada waktu dan berkenan mampir ke blog yuk ! :))
Nah itulah gunanya jamban hahaha
HapusSiap pak :D