Minggu, 09 November 2014

Kumis Untuk Semua

Beberapa hari kemarin saya tanpa sengaja menonton laptop si Unyil. Setelah beberapa tahun lamanya vakum dari tontonan si Unyil saya baru sadar jika Unyil di masa saya kecil dulu sudah berbeda dengan Unyil yang ada sekarang. Jika si Unyil di era saya kemampuan terbaiknya bisa menyanyi, maka unyil di era sekarang memiliki kelebihan dalam bidang teknologi, sekarang unyil sudah punya laptop. Jika seperti ini bisa saja Usro sahabat Unyil iri dan bikin program tandingan laptop si Usro.


Iya, bikin tandingan terhadap sesuatu hal yang tidak sejalan dengan keinginan kita telah menjadi trend akhir-akhir ini. Dulu sempat ada PSSI tandingan. Jadinya Indonesia punya dua organisasi sepakbola, punya dua tim nasional. Sayangnya kata tandingan hanya jadi isu saja. Kedua timnas itu tidak pernah dipertandingkan. Sekarang bahkan ada yang namanya DPR tandingan, saya malah sangat tertarik apa yang mau dipertandingkan? Mempertandingkan jumlah anggota yang paling banyak menyuarakan aspirasi partai rakyat? Lebih tepatnya partai berkedok rakyat sih. Sepertinya begitu.

Mungkin jika si Usro lagi suka nonton berita da tahu permasalahan ini, nantinya Usro jadi tandingannya Unyil. Dia bikin laptop si Usro. Isinya bahas soal kebiasaan Usro sehari-hari gitu lah. Dari soal ketemu Unyil, Melani, pak Ogah, bahkan yang paling fenomenal yaitu pak Raden.
Pak Raden
Pak Raden memang merupakan sosok yang sangat fenomenal di dunia perunyilan. Karakter seorang pria paruh baya yang berasal dari jawa membuat karakter pak Raden menjadi ciri khas tersendiri dalam setiap cerita si Unyil. Ditambah lagi dengan kumis khas yang entah kenapa meracuni pikiran saya hingga saat ini sehingga setiap lelaki berkumis lebat selalu saya identikan dengan pak Raden.

Ada yang gak tahu kumis itu apa? Kumis adalah sejenis bulu yang timbul di atas bibir dan tepat dibawah hidung. Kumis umumnya dimiliki oleh para laki-laki, meskipun tidak jarang juga banyak perempuan yang juga memiliki kumis, sebut saja misalnya Iis Dahlia.
Kumis Tipis Iis Dahlia
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan kumis menjadi lebih diperhatikan. Ada begitu banyak trend model kumis yang akhirnya berkembang di kalangan masyarakat. Kumis sekarang sudah naik derajat, dari yang dulunya cuma jadi bulu yang tumbuh di atas bibir, hingga sekarang sudah jadi salah satu "aksesoris" yang dimiliki oleh kaum pria.

Dulu kumis telah menjadi identitas dari seorang Adolf Hitler. Buat yang gak tau, Hitler adalah salah satu politisi asal Jerman dan juga merupakan seorang ketua dari partai Nazi. Hitler sendiri pernah menjadi führer di Jerman. Untuk yang lebih lengkapnya di cari tahu sendiri aja lah siapa pak Hitler.
Adolf Hitler
Selain sosok Hitler, kumis juga menjadi identitas dari para komedian. Di luar negeri ada yang namanya Charlie Caplin. Di Indonesia gaya kumis seperti Caplin juga dimiliki oleh komedian lain bernama Jojon. Selain dua nama itu ada juga komedian Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing dengan kumis. Opie kumis, serta Tukul dengan kumis yang hanya tumbuh dibagian pinggir.

Di Indonesia jika anda memiliki kumis dan hidup sangat beruntung, anda bisa jadi menduduki jabatan yang strategis sebagai menteri pemuda dan olahraga. Di era kepemimpinan pak SBY membuktikan jika semua menpora yang diangkat merupakan para lelaki berkumis sebut saja Adhyaksa Dault, Andi Malarangeng, hingga Roy Suryo. Bahkan menpora saat ini yakni pak Imam Nahrawi juga berkumis.
Menpora Indonesia
Berdasarkan kejadian tentang tokoh berkumis di atas saya menjadi yakin jika sebenarnya kumis merupakan salah satu hal yang bisa membawa keberuntungan. Kurang beruntung apa coba kalo kamu punya keahlian teknologi tapi jadinya menteri olahraga. Mungkin kita juga harus berpikir kedepan jika nantinya atlit yang akan mengikuti perlombaan adalah para robot sehingga memiliki menteri olahraga yang ahli dalam bidang teknologi menjadi sangat dibutuhkan.

Di bulan november ini mungkin ada sebagian yang sudah tau dan ada juga yang belum mengenai aksi "No Shave November". Iya aksi ini merupakan salah satu bentuk amal yang dilakukan oleh para lelaki untuk membantu para penderita kanker prostat. Caranya hanya dengan tidak bercukur selama bulan november ini. Filosofinya agar selama sebulan kita membiarkan rambut ditubuh kita bertumbuh dengan liar tanpa mencukurnya untuk menghargai para penderita kanker yang sulit untuk bertumbuh rambutnya.

Oleh karena itu disini saya mau mengajak rekan-rekan barangkali yang berminat untuk tidak bercukur selama sebulan untuk ikut melakukan aksi amal ini. Sangat sederhana, sesederhana menyimpan pisau cukur yang biasa digunakan.

Donasinya hanya dengan memotret kumis yang telah tumbuh lebat di wajah kita kemudian di upload dan instagram dengan hastag #ChickenStache dan di tag aja ke @NO_SHAVE_NOVEMBER. Setiap foto yang kalian kirim akan dihargai seharga 1$ oleh Dairy Queen & Dr. Pepper yang nantinya uangnya akan langsung didonasikan kepada para penderita kanker.
Donasi
Jadi bagaimana semua? Sudah siapkah kalian menumbuhkan kumis?

Kumis untuk semua. Bagi sebagian orang yang ingin memperkeren penampilan bisa dengan menata kumis mereka. Bagi yang ingin memiliki ciri khas bisa menjadikan kumis menjadi ciri khas. Bagi yang ingin berdonasi, bisa menjadikan kumis salah satu cara untuk berbagi.
Kumis Untuk Semua

Share:

11 komentar:

  1. weww serius itu ada donasi dengan cara foto kumis? waw

    follow dan mampir ke blog saya juga ya, http://rainbowmaniswriting.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Yah, baru juga aku potong... donasi pake foto bulu kumisnya yang diletakin di atas kertas bisa nggak?

    BalasHapus
  3. Hmm kumis gue belum pernah dicukur sejak gue lahir. :))

    BalasHapus
  4. gut, sayangnya saya adlh perempuan :D haha

    BalasHapus
  5. Coba kau lihat kumis temanmu (Andri F)

    BalasHapus