Media kita lagi rame belakangan. Itu kalimat yang terlintas di kepala saya sebelum menulis tulisan ini. Seperti biasanya, sebagai orang yang selalu menulis berdasarkan hal yang diterima oleh panca indera saya maka media dalam hal ini mungkin TV dan internet menjadi satu hal yang paling sering saya nikmati.
Menurut situs wikipedia, televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom atau berwarna. Menurut saya pribadi (bisa saja salah) bahwa fungsi dari TV itu cuma dua, kalo bukan ngasih hiburan, ya dia kasih informasi. Berita misalnya, dia kasih informasi. Pertandingan sepakbola, hiburan. Acara gosip, informasi yang menghibur.
Akan tetapi di beberapa hari belakangan saya pribadi mulai bingung dengan acara yang bisa dibilang memiliki jam tayang yang luar biasa bahkan mengalahkan acara nikahan Raffi sama Nagita waktu itu. Iya, acara tersebut adalah sidang kasus pembunuhan yang melibatkan Jessica sebagai tersangka utama. Iya, di beberapa stasiun TV menayangkan informasi ini secara berlebihan dan dalam keadaan live. Sampai disini saya merasa jika satu orang meninggal karena sianida jauh lebih penting ketimbang banyaknya nyawa anak-anak tak berdosa yang melayang korban perang Suriah atau Gaza. Herannya, saya tiap hari menonton sidang tersebut, mba Jessica memang cantik.
Jessica Cantik |
Menurut saya pribadi tayangan ini memang penting untuk mengajarkan bagaimana proses persidangan pidana berjalan dan agar kedepannya kasus seperti ini juga tak terjadi lagi. Akan tetapi penayangan secara "berlebihan" dari beberapa stasiun TV malah menimbulkan kebosanan. Bodohnya, saya selalu stay di depan TV tiap sidang berlangsung karena program sidang lebih menarik hati saya ketimbang program orang pacaran yang mau putus aja harus diliput di TV.
Di kasus Jessica kita akan menemukan setiap harinya ada saksi ahli baru yang datang untuk menjelaskan "kemungkinan" kejadian yang sebenarnya. Kemungkinan loh ya, karena sejauh ini bukti belum menunjukkan secara jelas. Melihat persidangan ini saya merasa sangat bangga karena ada begitu banyak ahli hebat yang ada di Indonesia. Dalam kasus ini berita terakhir yang saya baca bahwa Jessica telah mengakui perbuatannya, waktu itu saya baca beritanya di facebook.
Media sosial juga gak kalah rame, terakhir ada berita soal Awkarin dan entah satunya siapa lagi. Pertama dengar kasus Awkarin jiwa kepo saya langsung muncul dan akhirnya saya menanyakan kepada salah seorang teman saya yang bilang kalo Awkarin itu dedek yang post fotonya menarik untuk di lihat. Sebagai orang yang tidak mudah percaya maka saya juga search akun tersebut dan ternyata ekspektasi kurang sesuai dengan realita. Eskpektasi saya yang mungkin berlebihan.
Kekecewaan saya membuat saya harus komplain kepada teman saya yang mereferensikan akun tadi. Tapi dengan santainya dia menjawab "justru seninya disitu, kalo semua dibuka mah gak enak". Sampai ditahap ini saya percaya jika perempuan yang paling cantik dan selalu paling diminati adalah yang menutup dirinya dengan sempurna. Kalo ada yang udah nutup dirinya tapi lelaki sekitarnya belum mau mendekati (baca: menikahi) maka percayalah mereka yang ada dilingkungan si cewek berhijab tadi bukan tidak tertarik ke si cewek, mungkin saja mereka kurang berani karena merasa si cewek terlalu sempurna. Padahal udah jelas ya Allah berfirman di surat Al A'raf ayat 26 yang bunyinya begini "Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu".
Hijab |
Dua hal diatas udah cukup buat mewakili yang ada dipikiran saya. Meskipun begitu media juga lagi asik ditonton karena pilkada Jakarta. Selain calon petahana yang berniat untuk melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan, ada dua pasangan calon lainnya yang optimis bisa bawa jakarta yang lebih baik. Berita bahagia bagi warga Jakarta tentunya ada dua calon pemimpin diluar petahana yang juga punya kompetensi baik, harapan baru. Berita buruk bagi rakyat Indonesia, Indonesia kehilangan satu calon jenderal buat mimpin TNI kedepannya.
Cagub DKI |
Tulisan kali ini memang tak terstruktur. Liar. Mungkin saja tulisan seperti ini memang jadi cara saya mengungkapkan sesuatu. Iya setiap orang punya cara pengungkapan yang berbeda. Saya tergolong orang yang lebih nyaman buat mengutarakan sesuatu lewat tulisan. Bahkan diusia saya yang sudah 22 tahun saya masih suka gak berani buat ngajakin cewek keluar jalan, sementara di sosmed ada banyak anak SD yang udah pacaran dan posting foto berdua dua sosmed. Iya, media sepertinya memang mulai menggila.
* Untuk mengetahui sumber gambar silahkan klik caption.
Gak ngerti sama televisi zaman sekarang wkwkwk
BalasHapusIya cewek suka gitu, pengen dingertiin mulu *eh
HapusMerangkum berita yang terjadi belakangan ini, ya? hahaha. Jangan lupakan kasus MT yang katanya gak mengakui anaknya
BalasHapusBener bener memper parah keadaan ya!... saya juga bingung mau nonton siapa skrng?
BalasHapusbeda jaman ane tahun 90an brooo
Hapus