Minggu, 12 Oktober 2014

Berani Terima Perbedaan?

Setiap orang terlahir dengan keadaan yang berbeda-beda. Oleh sebabnya semua manusia itu unik. Tak ada satupun manusia yang sama. Iyalah kan satu, gimana mau disamain coba kalo cuma satu. Kembali soal perbedaan, saya percaya jika tuhan menciptakan semua orang dalam keadaan yang berbeda, meskipun itu anak kembar sekalipun. Mereka tidak akan pernah benar-benar sama dalam segala hal.

Nah berdasarkan keyakinan saya diatas jika tak ada orang yang sama persis di dunia maka bisa disimpulkan jika setiap orang pasti memiliki perbedaan misalnya dari cara memandang sesuatu. Ada orang yang gak suka diperhatikan sama orang lain, ada orang yang suka diperhatikan sama orang lain, dan ada juga orang yang berusaha agar tidak diperhatikan tapi malah mendapat perhatian.
Tetap Berkamuflase Ya
Karena setiap orang memiliki perbedaan maka tentunya kita harus saling menghargai perbedaan. Misalnya satu hal dalam urusan penggemar sepak bola. Saya penggemar Manchester United atau biasa disingkat jadi MU. Ada penggemar Arsenal, Chelsea, Man. City, serta tim-tim liga Inggris lain seperti Liverpool atau Everton.

Sebagai salah satu penggemar yang menyukai united sejak era tendangan melengkung Beckham hingga terakhir saat tak lagi mengikuti kompetisi Eropa  saya sih sedih. Apalagi kalo di bully sama penggemar tim lain. Okelah tim kalian memang lagi bagus mainnya. MU lagi jelek. Tapi ya juga harus tau diri dong. Jangan kayak Balotelli yang ketawa MU kalah dari Leicester City padahal timnya juga kalah. Bahkan di klasemen timnya ada di bawah MU. Kasihan Super Mario.
Untuk Fans Yang Terlalu Memuja
Perbedaan tersebut juga mempengaruhi selera. Bahkan selera musik dari setiap orang. Saya punya selera musik yang tidak sesuai jaman. Ketika teman-teman saya mendengarkan lagu Tulus, Raisa, atau entah siapa penyanyi lainnya, saya malah masih terperangkap di era Sheila On 7. Saat teman-teman lainnya lagi bisa berjingkrakan ketika dengerin lagunya One Direction saya malah masih dengerin lagunya Beatles. Iya jiwa saya emang kuno kok.
Kalo saya sih nanggepin perbedaan dengan senang hati. Lagian dalam hidup kita juga harus beda kok. Bayangin kalo semua yang ada di dunia sama. Betapa membosankan hidup ini. Orang pacaran normalnya mencintai perbedaan, meskipun kadang ada beberapa orang lain yang tidak menerima perbedaan sehingga berpacaran dengan orang yang berjenis kelamin sama. Ada.

Ada juga yang mau jadi gubernur dikatain Cina kafir dan didemo abis-abisan sama salah satu organisasi masyarakat. Tidak bisa menerima perbedaan? Mungkin. Mereka juga suka razia tempat makan yang buka pas puasa karena dianggap gak menghargai dan merusak iman. Padahal saya selaku orang yang puasa juga gak ngerasa keganggu sama orang yang makan di depan saya. Orang makan juga gak ada yang ngegoda kayak mbak SPG yang nawarin produk kan?

Ngomongin si cina kafir yang mereka tolak ini. Jujur saya adalah salah satu orang yang sangat kagum dengan beliau. Pemikirannya. Integritasnya. Bagi mereka dia Cina kafir, bagi saya dia tetaplah idola, pak Ahok. Pak Ahok yang pernah nutup pusat hiburan malam terbesar di Jakarta, pak Ahok yang berjuang buat membersihkan preman di Tanah Abang . Pendemo sudah pernah buat apa?
Maju Pak!
Sekian pembahasan mengenai perbedaan. Apapun itu bagi saya perbedaan adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan. Tapi sebagaimana pemberian-pemberian lain yang diberikan oleh Tuhan, selalu ada dua sisi yang terus ada. Sisi positif dan negatif. Jadi apakah kamu akan memilih jadi orang yang beda dan selalu menghargai perbedaan, atau jadi orang beda yang selalu menginginkan sebuah kesamaan? Lagian bersama juga tak harus sama kan?

Berani terima perbedaan?

Share:

8 komentar:

  1. BERANI ! , MUDA BEDA DAN BERBAHAYA, haha
    sumpah sama banget ama gue yang sheila on 7, gue lebih suka lagunya ini band klasik, daripada band-band sekarang yang notabene terlalu ke arah cinta dan kalimatnya standar, kalo sheila puitis hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku nanggepinny kalo Sheila On 7 liriknya malah standar loh, tapi pas ngena dan dalem maknanya. Kalo yang puiis bisa dengerin Noah untuk ukuran band Indonesia.

      Hapus
  2. Haha iya. Harus gitu biar ada warnanya. Jadi inget The Giver. :))

    BalasHapus