Sunday 25 December 2016

Pacaran, Patkay, Menikah.

Manusia pada dasarnya dilahirkan dengan perasaan ketertarikan terhadap lawan jenis. Kodratnya memang sudah seperti itu. Normalnya laki-laki tertarik pada perempuan, perempuan juga tertarik pada laki-laki, dan dalam beberapa kasus aneh ada laki-laki yang juga tertarik pada laki-laki dan sebaliknya. Lebih aneh lagi ada yang memperjuangkan legalitas hubungan sejenis atas nama hak asasi manusia.

Tulisan kali ini saya tulis setelah saya melalui makan malam yang penuh manfaat dengan beberapa teman-teman di salah satu rumah makan ikan bakar di kota Malang. Sebuah pembicaraan ringan soal hati, soal cinta, soal ibadah.

Apabila seseorang telah tertarik kepada lawan jenisnya maka dia akan segera berobsesi untuk dekat atau bahkan dapat memiliki wanita tersebut. Rasa suka yang muncul kepada sesama lawan jenis memang tidak bisa dihindarkan. Tiba-tiba saja rasa itu muncul dan bergejolak didalam dada. Beberapa orang yang jatuh cinta akan berupaya sekeras mungkin untuk mencari informasi mengenai gebetannya dan berupaya untuk kenalan sementara itu hanya sebagian kecil dari mereka yang memilih tidak mendekati si gebetan hingga tiba waktu yang tepat.

Rasa suka akan mendorong beberapa orang untuk menjalani pacaran. Pacaran adalah suatu hubungan yang dijalani oleh sepasang kekasih dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang bertujuan untuk menikah, ada yang bertujuan agar memiliki teman dalam berbagi cerita, ada yang bertujuan untuk tetap menjaga status agar tidak jomlo, 
Jomlo
Beberapa hubungan pacaran memang dapat berlangsung sangat lama. Pacaran lama tentunya tidaklah mengapa dengan dalih ingin lebih mengenal. Satu-satunya yang menjadi masalah bagi saya adalah pacaran lama tapi tidak menikah. Apalagi jika si lelaki hanya sebatas menyebutkan pernikahan. Saya mengakui jika keputusan menikah adalah keputusan yang berat. Sangat berat lebih tepatnya. Saya punya dua orang teman yang sudah berbicara dengan kedua orang tua si wanita untuk menikahi anaknya setelah selesai studi dan kenyataannya sekarang mereka mulai goyah dengan keyakinan awal mereka dahulu. Semakin baik niatnya, semakin besar juga bisikan setan buat menggagalkan niat baik. Disini saya bisa melihat beberapa teman yang pacaran dengan pemikiran dijalani aja dulu memiliki hubungan yang lebih langgeng dibandingkan dengan yang punya target menikah. Semoga niat baik teman saya untuk menikah setelah masa studi akan tetap terlaksana.

Selama pacaran seseorang hanya perlu bertanggung jawab kepada pihak pacar, sangat mudah untuk dikhianati. Saya meyakini jika hampir setiap orang pacaran pasti pernah chat orang lain disaat yang sama. Saya bukan suudzon, lebih kepada pengalaman pribadi, Beda dengan menikah yang tanggung jawabnya sudah bertambah kepada pihak keluarga dan juga ke Allah. Berdasarkan hipotesis tersebut maka umumnya manusia akan lebih aman berada dalam status pernikahan dibandingkan pacaran.

Saya sendiri bingung mengarahkan tulisan ini kemana. Satu hal yang ingin saya katakan adalah menikahlah apabila kalian sudah siap. Minimalnya berilah kepastian kepada pasangan kalian kapan kalian akan datang menikahi. Seperti di salah satu tulisan Zarry Hendrik yang menyebut jika perempuan suka bunga dan cokelat, akan tetapi mereka lebih suka kepastian. Semoga kepastian dinikahi akan membuat wanita kalian lebih bahagia.
Wanita
Menikahlah karena kata Rasulullah shalallahualaihiwasallam bahwa pernikahan akan dapat lebih mampu menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, apabila belum mampu menikah maka berpuasalah. Beberapa orang yang sebenarnya sudah mampu menikah tapi mengatakan jika kalo menikah sekarang nanti setelah menikah mau makan apa. Biarlah dua quotes dari sahabat Umar radiallahu anhu yang menjawab keraguan orang-orang yang sedang meragu.
Segerakan
Masuk Mana?
Jika ada kasus dimana si pria belum mau membicarakan soal menikah padahal dia sepertiya sudah mampu untuk menikah maka sebaiknya pikirkan masa depan anda. Cinta memang tidak selalu membahagiakan, apalagi cinta kepada makhluk. Kadang kita sudah berharap tapi kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Jika hal seperti itu terjadi maka sepertinya apa yang dikatakan oleh Patkay di serial kera sakti memanglah benar.
"Begitulah cinta, deritanya tiada akhir. Kalau deritanya hilang, ingatan hal yang menyakitkan dan mengerikan tidak pernah akan hilang". -Patkay, Siluman babi. 
Maka semoga saja siapapun yang akan jadi pasangan saya dan semua yang membaca tulisan ini nantinya adalah orang-orang yang tidak terlalu dirusak oleh pengalaman pacaran sebelumnya. Secara pribadi saya merasa jika para lelaki yang memiliki istri dimana si istri perempuan belum pernah pacaran adalah orang-orang yang beruntung karena si suami adalah lelaki ketiga dalam hidupnya selain ayah dan saudara laki-laki si istri. Jika tidak menemukan yang belum pacaran sebelumnya, semoga saja pasangan kita nanti adalah mereka yang diputuskan oleh pacarnya sehingga rasa pengen balikan hilang bersama kekecewaan diputuskan. Apabila kedua hal tersebut tidak bisa juga, maka semoga pasangan kita adalah orang yang sudah move dan tidak tergoda bayangan seperti yang dikatakan oleh Patkay.
Patkay
Share:

2 comments:

  1. Pembahasannya agak berat ya. Saya jadi gak tau mau komen apa. Dan ngomong-ngomong, saya mau tanya, Patkay itu beristri apa jomlo? Saya lupa.

    ReplyDelete
  2. wkwkwk pas baca judul agak lucu kirain ada sun gokong nya juga wkwkw. nice artikel
    mampir jg kesini bang Pariwisata siapa tau butuh info tmpt wisata. makasih

    ReplyDelete