Meskipun saya yang bukan penduduk asli ibu kota tapi ibu
kota selalu sukses mencuri perhatian saya. Perhatian saya muncul bukan karena
saya jatuh cinta dengan ibu kota, akan tetapi ibu kota Indonesia ini yang
menjadi pusat pemerintahan mau tidak mau selalu disorot oleh berbagai media
tanah air. Selalu. Beda dengan kota-kota kecil, utamanya yang berada di luar
pulau jawa.
Sentralisasi? Bisa jadi. Tapi apalah daya jika saat liburan
semua orang “daerah” selalu mencoba meluangkan waktu untuk mendatangi ibu kota.
Satu hal yang memang agak aneh. Saat warga Jakarta selalu mencoba berlibur ke
puncak atau ke berbagai tempat lain dengan keindahan alamnya, maka kebanyakan
orang daerah ingin mendatangi Jakarta dengan tujuan melihat gedung-gedung
tinggi disana. Saya tahu betul hal ini karena saya juga pasti senang liat
gedung tinggi kalo lagi di Jakarta.
Sumber Kebahagiaan |
Saya memang tidak terlalu sering ke Jakarta, akan tetapi
menurut pengalaman setelah beberapa kali disana saya selalu beranggapan jika
kota ini sudah overload. Terlalu banyak
warga yang tinggal sehingga kita bisa melihat berbagai masalah klasik. Kemacetan,
banjir, dan berbagai masalah lainnya yang sering dibicarakan media. Iya itu
baru yang dikupas media, belum lagi banyak yang belum dikupas media. Bagi yang
gak percaya coba deh baca Jakarta Undercover punyanya mas Moamar Emka. Sekedar
baca aja, gak usah perlu dicari tau lokasinya.
Jakarta Undercover |
Jakarta sudah overload.
Satu hal yang selalu membayangi benak saya. yaw ajar memang, selaku ibu
kota negara tentunya begitu banyak sekali warga yang ingin merasakan hidup
disana. Mengadu nasib di ibu kota. Nasib yang diadu. Keberanian mereka patut
dipuji, meskipun sebagian memang tidak sadar jika dalam setiap hal yang diadu
pasti ada yang menang dan kalah.
Bicara soal adu-adu di Jakarta memang lagi hangat-hangatnya.
Jika dulu hanya ada kubu Ahok dan haji Lulung, maka sekarang semua berjalan
lebih kompleks. Ada pak Yusri, seorang mantan menteri yang katanya niat menjadi
DKI 1. Pak Yusril keren, dia bahkan pernah mempertanyakan legalitas dari
pencalonan Ahok yang mencoba maju melalui calon perseorangan. Cadas.
Selain itu ada juga calon dari musisi. Ahmad Dhani. Iya mas
Dhani mungkin berpikir jika menjadi gubernur semudah mengendalikan manajemen republik
cinta. Sejujurnya saat ini saya tidak pernah melihat lagi karya besar dari
artis dibawah manajemen ini. Mungkin karena si bos sudah lebih focus buat maju
DKI 1. Mungkin.
Semakin mendekati pemilu keadaan menjadi semakin panas. Pak Ahok
terus ditempa isu korupsi. Terbaru ada lahan sumber waras yang dipermasalahkan
sama BPK. Ditambah lagi komentar dari haji Lulung yang bilang siap potong
kuping jika Ahok berani melawan. Keren. Apapun itu saya berharap siapapun
nantinya yang benar agar jangan tipu-tipu warga lagi ya. Kami sudah bosan
dengan tipuan gantung saya di monas dan saya akan loncat dari monas. Mungkin
mereka yang berujar harus belajar banyak dari mbak Julia Perez yang menunaikan
janji telanjang di GBK meskipun sebagian warga masih kecewa dengan aksi jupe.
Telanjang, Telanjang Kaki. |
Ibu kota selalu punya cerita sendiri. Punya berbagai macam
permasalahan. Macet, banjir, es yang dibikin dari air limbah. Tiga hal yang
bisa bikin orang buat gak mau tinggal di Jakarta. Ditambah lagi Jakarta yang
kian memanas dengan isu-isu menjelang pilgub. Parahnya lagi isu-isu yang
berkembang mulai menyinggung ke ranah sara.
Teruntuk mereka yang masih survive di ibu kota meskipun
hidup dengan segala keterbatasan. Percayalah jika kalian adalah para manusia
pilihan Tuhan yang sanggup untuk bertahan dikerasnya ibu kota. Bukankah kita
juga sudah dimotivasi sama Tuhan jika setiap kesulitan ada kemudahan? Kalian
benar-benar hebat. Teruslah percaya sama Tuhan, bagi saya Allah. Terlepas Tuhan
menurut kalian siapa.
Bagi mereka yang terus menerus memperebutkan kekuasaan.
Percayalah, setiap konflik yang kalian ciptakan tidak bisa membuat ibu kota
menjadi lebih baik. Lebih baik saling rangkul, bangun DKI jadi lebih baik.
Meskipun sebenarnya saya sangat yakin jika kemakmuran tidak bisa dibangun
diatas kebencian dan saling menjatuhkan.
Terakhir pernyataan saya mengenai pilgub DKI mungkin senada
dengan meme yang sedang viral. “Saya
muslim dan saya tidak pilih Ahok, Yusril, Dhani, dan juga haji Lulung. KTP saya
Gorontalo”.
Sikap |
Ah tadi aku kira mas Eka lagi di Jakarta, aku mau ceng2in. Tapi ini toh maksudnya panas. Mas Eka sekarang bahasannya berat-berat ya, apa mau nyalon jadi anggota DPR? Huehehe
BalasHapusNgapain, cagub lah
Hapusmasalah jakarta makin bertambah, tapi makin dicinta juga sama warganya.
BalasHapusJakarta tempat beribu cerita
BalasHapusjakarta .. pernah kesana cuma sekali. panasnya panas sekali.. dan meme diatas emang lucu sekali.
BalasHapusini komen macam apa yawla?
wah ketipu dikirain panas apaan tahunya panas suasana politiknya.
BalasHapusWahahaha panas politiknya ya kak
BalasHapusenggak jakarta saja , tapi jabodetabek emang bener bener panas, yuk berkunjung ke blog saya juhariblog
BalasHapus