Asaalamualaikum Wr. Wb
Halo pak Bowo, apa kabar? Saya ingin sekali mengetahui kabar
bapak. Saya berharap bapak sedang baik-baik saja disana. Membaca surat-surat
kecil seperti yang saya tuliskan ini didepan rumah bapak yang memang tergolong
mewah. Selagi menikmati suasana rumah bapak, kiranya bapak berkenan membaca
surat dari saya hingga tuntas.
Pak Bowo yang saya hormati. Saya merupakan salah satu orang
yang mengagumi sepak terjang bapak. Salah satu prajurit militer terbaik yang pernah
dimiliki oleh bangsa ini. Saya telah mendengar banyak sekali cerita tentang
bapak. Baik atau buruk. Meskipun begitu itu tidak mengurangi sedikitpun rasa
hormat saya kepada bapak.
Pak Bowo. Sembilan juli yang lalu foto bapak terpajang
diseluruh lembar suara yang digunakan di TPS seluruh Indonesia. Mengenakan
kemeja putih dengan simbol garuda merah di dada kanan. saya juga menemukan foto
bapak saat saya akan menyalurkan suara. Tapi maafkan saya pak, saya memilih
pasangan yang saat itu menjadi rival bapak.
Setelah hari itu kita semua tahu bagaimana hasil perhitungan
cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey yang ada di Indonesia. Sebagian
besar menyatakan jika pasangan bapak tidak berhasil memenangkan pemilu. Beberapa
diantaranya memenangkan bapak, meskipun semua yang memenangkan bapak memanglah
media yang memang dikuasai oleh kawan politik bapak.
Pak Bowo, tentu saja anda tahu jika perbedaan hasil
perhitungan cepat dari lembaga survey tersebut bisa memicu gesekan di
masyarakat. Tentu saja akan ada masyarakat yang berpegang teguh pada hasil
hitung cepat yang memenangkan pasangan pilihannya. Kelak apabila KPU telah
mengumumkan secara resmi siapa orang yang akan kita beri dukungan dan kritikan
selama lima tahun kedepan, maka saya berharap agar bapak kiranya mau
menenangkan keadaan. Apapun hasilnya. Bapak terpilih ataupun tidak.
Pak Bowo yang saya kagumi. Saya tahu bagaimana bapak sangat
mencintai bangsa ini. saya yakin jika pencalonan diri bapak menjadi presiden
bukan dikarenakan bapak haus kekuasaan, tetapi karena rasa cinta bapak yang
sangat besar kepada bangsa ini sehingga bapak bersedia untuk langsung turun
tangan memajukan bangsa ini.
Pak Bowo. Kelak nantinya jika hasil hitung cepat yang
dikeluarkan oleh sebagian besar lembaga survey salah. Saya memiliki sebuah
harapan besar pada diri bapak . Tolong jangan sahkan rencana revisi UUMD3. Saya
yakin bapak sangat mencintai negeri ini beserta seluruh rakyatnya. Dan apabila
cinta bapak benar-benar tulus maka rencana revisi itu akan bapak tolak jika
bapak benar-benar memimpin bangsa ini.
Apabila dua puluh dua juli nanti bapak dinyatakan kalah. Saya
yakin dan percaya jika bapak sudah siap ketika mulai bertarung. Siap menang dan
siap kalah. Oleh karena itu tolong jangan sampai rasa cinta bapak kepada negeri
ini berkurang karena mayoritas warga Indonesia memiliki figur lain yang diinginkan
untuk memimpin. Maaf jika kami memilih orang lain untuk memimpin kami.
Apabila saat itu bapak benar-benar gagal menjadi presiden. Tolong
tetaplah bersama kami memajukan negeri ini. Negeri yang kita cintai. Teruslah jadi
orang yang selalu mengawasi kebijakan pak Joko dan jangan ragu untuk memberikan
kritik apabila pak Joko melakukan kesalahan. Karena tujuan kita satu. Untuk Indonesia
yang lebih baik.
Barangkali memang terdengar sepele. Tapi saya yakin
kecintaan bapak terhadap bangsa Indonesia yang akan mendorong bapak mau
melakukan hal kecil seperti itu.
Pak Bowo. Kita memang tak bisa memiliki semua hal yang kita
cintai. Dan kelak nantinya jika kita tak mendapatkan apa yang kita cintai, maka
kita tidak perlu meninggalkan dan mulai membencinya. Kadang kita hanya perlu
mengungkapkan rasa cinta kita dalam bentuk yang berbeda. Teruslah mencintai
Indonesia.
Terima kasih,
Eka Apristian Pantu
wah. makin banyak aja surat untuk pak bowo ya. semoga nanti tanggal 22 juli tidak ada kekacauan deh ya. bisa menerima hasil pemilu tanpa harus diuji ke MK. dan Revisi UUMD3 benar2 harus ditolak
BalasHapusAmiiinnn :)
BalasHapus