Sunday 13 April 2014

Semua Karena Ujian Nasional

Bagi sebagian orang bulan april adalah bulan yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Bulan ini barangkali bulan paling banyak dinantikan keadaannya selain bulan januari di awal tahun. Kenapa bisa seperti itu? Karena banyak momen yang terjadi setiap bulan april setiap tahunnya. Misalnya saja momen ulang tahun, hari libur di kalender, atau yang selalu dinantikan setiap april lainnya: UJIAN NASIONAL.
Ujian Nasional
Poin terakhir itu dikhususkan buat anak-anak SMA di seluruh Indonesia. Jadi dari tahun ke tahun entah apa motivasinya pemerintah selalu menempatkan ujian nasional di bulan april. Tercatat sejak 2005 hingga 2014 ini hanya 3 kali UN diadakan diluar bulan april. Ini artinya 70% ujiannya di selenggarakan di bulan april.

Karena ujian yang selalu jatuh di bulan april maka banyak anak remaja yang berdoa jika bulan april di lewati saja, tidak ada yang namanya bulan april di kalender. Ini ide yang sedikit kurang cerdas bagi saya karena jika bulan april tidak ada, maka gak ada UN. Jadi kamu bakalan terus-terusan di sekolah meskipun udah gak nerima pelajaran lagi? Itu ibaratnya kayak kamu putus tapi masih ngarepin dia yang hidupnya bisa bahagia meskipun gak sama kamu. Move on bro.

Nah sebagai orang yang berpengalaman ikutan 2 kali edisi ujian nasional dan alhamdulillah lulus dengan nilai yang pas-pasan memuaskan, maka saya tertarik melakukan penelitian mengenai apa saja hal yang dilakukan dan dipikirkan oleh para peserta ujian nasional. Berikut adalah paparan hasil penelitian ngawur keren yang saya lakukan.

1. Kenapa harus ada UN?
Ini pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh setiap siswa ketika di tingkat akhir sekolah. Yah kurang lebih seperti seringnya mahasiswa nanya kenapa harus ada skripsi buat syarat kelulusan. Katanya sih UN itu perlu untuk memberikan standar yang jelas untuk pendidikan kita. Alasan yang bagus tapi malah terkesan jelek jika melihat kenyataan bahwa pendidikan di negara kita belum merata. Saya juga dulu protes kenapa harus ada UN, tapi setelah lulus saya baru sadar kenapa UN itu penting. Ya meskipun masih perlu dibenahi, tapi intinya dia penting. Setidaknya ya buat nyari keuntungan kecil-kecilan dari hasil proyek lah. *eh
Kenapa UN penting
2. Sekolah 3 tahun masa ditentukan 4 hari?
Ini merupakan pertanyaan susulan setelah poin pertama tadi. Iya kalo dipikir-pikir juga gak adil ya. Masa udah berjuang sekolah 3 tahun terus ujiannya 4 hari aja? Adil tuh kalo dia sekolah 3 tahun, nah setahunnya di pake buat ujian nasional, gitu maksudnya kan?

Eh tapi buat poin ini pemerintah udah bikin sistem yang keren. Jadi penentu kelulusan itu 40% dari nilai belajar di sekolah dan 60% dari nilai ujian nasional. Gak sebanding sih, tapi setidaknya perjuangan selama 3 tahun masih dihitung kok. Tenang, berarti tiga tahun yang kamu lalui gak bakalan terbuang percuma.

3. Minta maaf ke semua orang dan didoakan lulus
Nah biasanya momen mendekati ujian nasional adalah momen minta maaf kepada semua orang. Maka jangan kaget jika UN serasa idul fitri sendiri dikalangan pelajar SMA. Semua pada minta maaf pas SMA dan didoain lulus. Eh pas lulus malah coret-coret dan ganggu pengguna jalan lainnya. Jadi kemarin-kemarin minta maafnya buat apa?

Itu ibaranya kayak kamu ketahuan selingkuh nih, diputusin, minta maaf dan balikan. Eh pas dipercayai lagi kamu malah selingkuh lagi. Nyesek? Iya.

4. SMS gak jelas
Dulu waktu zaman saya masih sekolah dulu ada SMS aneh jika menjelang ujian. Isinya biasanya doa terus disuruh nyebarin ke 10 orang, yang gak nyebarin gak bakalan lulus. Ini penipuan macam apa? Dimana-mana tuh orang kalo mau lulus UN ya belajar, bukan nyebarin SMS kayak begitu. Ini si kampret yang bikin SMS pertama kali pasti iseng banget dan berharap dia bisa lulus dengan ngorbanin pulsa (Kalo anak sekarang ngorbanin kuota). Itu analogi berpikirnya si kampret gimana sampe bisa bikin SMS seperti itu buat nakut-nakutin anak SMA. Kampretnya lagi waktu itu saya percaya, jadi saya juga nyebarin SMS kayak gitu karena takut gak lulus.

5. Belajar
Belajar
Nah yang kelima ini adalah apa yang dilakuin sama anak-anak yang memang optimis dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka merasa yakin jika mereka bisa menjawab soal-soal UN dengan baik. Persis seperti saya ketika SMA dulu. Saya yakin benar bisa menjawab soal di UN. Yakin benar bisa menjawab. Itu beda dengan yakin bisa menjawab benar itu beda loh ya.

Intinya yang sedang belajar ini adalah orang yang mau untuk jadi lebih baik. Meskipun banyak juga yang belajarnya baru mendekati ujian nasional. Nah kalo dia sempat protes sekolah 3 tahun ditentukan 4 hari, mungkin sekarang otaknya juga lagi protes sekolah tiga tahun kok belajarnya semalam aja.

6. Nyari bocoran soal dan jawaban
Nyari Bocoran
Nah berbeda dengan di poin nomor lima maka yang di poin nomor enam ini adalah orang yang cenderung lebih sayang otaknya sehingga tidak memaksakan otaknya agar tidak dipacu semalam saja. Banyak pelajar yang lebih memilih untuk nyari bocoran dibanding belajar. Jelas hal ini merupakan ladang bisnis bagi yang bisa memanfaatkannya. Pebisnis di bidang ini terbagi dua jenis, pebisnis yang baik dan yang tidak baik.

Pebisnis yang baik adalah yang berjuang mempertaruhkan harga diri dan nama baik mereka untuk mendapatkan bocoran soal dan kunci jawaban yang sebenar-benarnya. Pebisnis jenis ini juga biasanya berseragam dengan rapi dan memegang suatu jabatan yang penting. Karena resiko yang mereka ambil sangat besar maka jangan heran jika nilai jualnya menjadi mahal. Bagi mereka jika ingin lulus, salah satunya dengan membeli jawaban. Uang berkuasa. Ini jelas jadi PR buat pemerintah untuk menghindari kebocoran soal dan kunci jawaban. Barangkali nanti untuk mencegah kebocoran pemerintah bisa bikin inovasi baru misalnya dengan melapisi map lembar soal dengan cat No Drop. Cat pelapis anti bocor.
Anti Bocor
Selain pebisnis yang baik ada juga pebisnis yang tidak baik. Jenis yang satu ini adalah kebalikan dari pebisnis yang baik. Mereka biasanya lebih urakan dan tidak banyak mempertaruhkan harga dirinya untuk tetap bertahan di bisnis ini. Jika pebisnis yang baik harus berjuang menyelinap untuk mendapatkan kunci jawaban, maka pebisnis yang tidak baik hanya perlu menulis angka dan lembar jawaban sesuka hati mereka di selembar kertas. Harga yang ditawarkan juga cukup murah. Kata mereka, kalo mau lulus ya belajar, bukan dengan beli bocoran jawaban.

7. Beribadah
Kebanyakan para peserta UN itu akan meningkatkan intensitas ibadah mereka ketika menjelang UN. Jika saya pernah mendengar jika beribadahlah seperti kamu akan mati besok, maka mungkin di kalangan para siswa ada yang bilang beribadahlah karena besok sudah UN. Barangkali aja sih. Momen beribadah mendekatkan diri ke tuhan ini wajar karena tanpa campur tangannya tuhan semua juga gak bakalan terjadi. Orang yang melakukan poin ke tujuh pasti adalah orang yang sangat mengagumi kebesaran tuhan.

Nah sekian tujuh poin yang telah saya beberkan setelah melalui hasil riset saya yang sangat panjang dan gak penting. Sekedar informasi saja jika tahun ini ada satu hal yang juga ada dipikiran anak-anak sekolah sekarang. Sekarang salah satu ketakutan yang mereka rasakan adalah karena tahun ini (sebenarnya mulai tahun kemarin) ujian nasional akan terbagi jadi 20 paket soal. Ini berarti setiap siswa akan dapat satu soal eksklusif yang hanya dia yang memilikinya di kelas. Saran saya buat adek-adek, jangan takut soal itu. Tetap tenang ya. Itu yang kamu kerjain cuma satu soal kok, gak usah bilang pemerintah gila karena bikin 20 paket soal. Kecuali kalo kamu disuruh ngerjain 20 paket soal. Nah, kalo itu terjadi sepertinya pemerintah memang telah benar-benar gila. 

Selaku peneliti saya merasa bangga telah mampu menuliskan tujuh poin diatas meskipun masih banyak kekurangan yang terjadi. Oleh karena itu kritik saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penelitian ini kedepannya. Semoga juga, seluruh peserta ujian nasional akan mendapatkan hasil yang maksimal. Salam super.

Peneliti                   



Eka Apristian Pantu        
Share:

8 comments:

  1. 20 paket itu cuma hoak sih, dari kemarin dan sampai saat ini UN tetep 4 paket. Hahahaa.

    ReplyDelete
  2. wah bener semua nih. tapi gua lebih setuju UN dihapus sih. masih banyak cara yang lebih "manusiawi" untuk menjadi standar pendidikan. di finlandia gak ada UN, dan negara itu adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lah kalo dihapus nanti gak ada pemasukan dari proyek dong *ej

      Delete
  3. Tahun 2014 ini masih banyak ya sms nggak jelas itu, tapi udah nggak sebanyak dulu sih :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe waktu ujian SMP pas 2008 rame betul sms gitu :D

      Delete
  4. hapus UN. Gnati dengan skripsi.
    3 tahun ditentukan 4 hari dibilang ga adil? ya udah, entar ujiannya dibuat 3 tahun berturut juga. Lagian, kalo bener udah belajar 3 tahun, 4 hari mah cuma jadi kerupuk.

    ReplyDelete