Minggu, 30 Maret 2014

Ujung Sebuah Generasi

"Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya."

Barangkali kamu udah pernah dengar pepatah seperti di atas. Pepatah yang memiliki arti jika setiap orang pasti memiliki masa-masa terbaiknya dan akan turun secara perlahan hingga tidak bisa sebaik pada masa-masa terbaiknya. Setiap masa juga ada orang yang selalu menonjol, hampir tak ada masa yang tidak memiliki figur yang menonjol. Misalnya saja ada satu masa dimana dunia perfilman Indonesia rajin membuat film horor dengan satu bintang yang selalu menonjol: Dewi Persik.
Horor Dewi Persik
Kali ini saya gak mau bahas masa-masa dimana tonjolan "bakat" Dewi Persik sangat ramai di bioskop-bioskop tanah air. Saya mau bahas soal sepak bola. Salah satu jenis olahraga yang kata orang-orang merupakan olahraga paling populer di muka bumi. Saya sendiri masih bingung mana yang lebih populer antara sepakbola dan majalah popular.
Majalah Sepakbola yang Populer
Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang menuntut kerja sama tim. Dalam sepakbola semua pemain dituntut untuk dapat memperlihatkan penampilan terbaik mereka demi tim mereka. Barangkali jika penghargaan individu sebagai pemain terbaik dunia 2013 yang diraih oleh Cristiano Ronaldo kemarin tidak lebih berharga dari gelar piala dunia 2002 di Korea-Jepang yang diraih oleh Ronaldo. Gak Percaya kalo Ronaldo pernah juara dunia? Ini nih buktinya.
Ronaldo Juara Dunia
Nah buat yang barusan suka bola saya mau ngasih tau kalo dulu ada striker yang keren namanya Ronaldo. Ronaldo yang ini dulu sempat jadi idolanya anak-anak kelahiran 90-an. Anak 2000-an? Idolanya Cristiano Ronaldo dong.
Masih Pake Jersey MU, Saya Belum Bisa Move On
Ronaldo yang ini sukses bikin 2 gol di final lawan Jerman yang waktu itu kipernya masih Oliver Kahn. Bukan Manuel Neuer. Dua-duanya cakep, dua-dunya juga pernah main di Bayern Munchen, soal skill dua-duanya juga bagus. Barangkali prestasi lah yang membedakan mereka sejauh ini.

Nah sebagai salah satu fans United saya juga ingat saat dimana United sukses bikin Oliver Kahn tertunduk lesu. Liga champions musim 1998-1999. Saat itu ketika fans Bayern udah berpesta karena timnya udah unggul 0-1 hingga menit ke 89, United mampu membalikkan keadaan setelah dua kali dapat sepakan pojok yang diambil oleh Beckham. Hasilnya United sukses membalikkan keadaan jadi 2-1 lewat gol yang dicetak Sheringham sama Solksjaer. Barangkali ini awal dari namanya Fergie time.
Juara Liga Champions 1999
Soal comeback di liga champions ada juga yang keren dibuat sama rival terbesar MU. Liverpool. Jadi dulu pernah ada final Liverpool VS AC Milan. Di babak pertama Liverpool udah ketinggalan 3 gol, tapi berhasil menyamakannya di babak kedua hingga jadi juara lewat drama adu penalti. Dramatis.

Kisah yang dibuat MU sama Liverpool diatas sepertinya mau ngajarin kita agar terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Tak ada yang usai selama waktu masih ada. Barangkali kita memang harus berjuang hingga waktu membatasi usaha kita, atau bahkan waktu yang membunuh dirinya sendiri.

Seperti waktu yang perlahan terus berputar di dunia persepakbolaan. Dulu Ronaldo adalah salah satu striker terbaik di dunia. Sekarang, waktu mulai memaksanya untuk bertambah tua dan mulai tak bisa lagi menjaga kondisi tubuhnya.
Ronaldo
Sekarang para pemain-pemain idola di masa ketika saya SD sudah mulai memilih untuk gantung sepatu. David Beckham pemain favorit saya udah gantung sepatu tahun lalu ketika membela PSG. Ronaldinho pemain yang merupakan pengguna nomor 10 ketika Messi masih anak bawang di Barcelona sekarang menikmati ujung karirnya di klub Brazil. Solksjaer pencetak gol penentu kemenangan United atas Munchen di 1999 sekarang sudah menjadi pelatih Cardiff City. Waktu mulai memaksa semuanya untuk berhenti.

Barangkali sekarang merupakan tahun-tahun terakhir kita menikmati aksi pemain-pemain yang menjadi pemain yang selalu masuk starting line up ketika kita masih memainkan PS 1. Mereka yang masih bertahan seperti Ryan Giggs, Javier Zanetti, Rio Ferdinand, Steven Gerrard, Gianluigi Buffon, Iker Casillas, dan lainnya. Para pemain yang menjadi inspirasi anak yang lahir di era 90-an.

Setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Barangkali sekarang adalah ujung sebuah generasi yang sangat luar biasa. Mari menyambut generasi baru.
Generasi Baru

Share:

10 komentar:

  1. aku juga blm move on dari MU :"D
    nice post, mas eka. Dunia ini kayak roda, kadang di atas, kadang di bawah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dunia kayak roda. tapi hati2 aja jangan sampe kelindes paku :D

      Hapus
  2. Huaa nostalgia deh. Dari dulu sampai sekarang gue tetep cinta MU. Tapi jagoan gue, Rooney kok udah nggak ada T.T jadi rada sedih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rooney masih ada kok, cuma sekarang udah punya rambut :)

      Hapus
  3. yeah seiring waktu berjalan pasti ada generasi-generasi baru yang muncul untuk menggantikan yang lama.karena waktu emang terus berputar

    BalasHapus
  4. Dulu waktu ronaldo masih di MU sukaaaaa banget nonton bola, pokoknya dukung banget MU deh. Setelah dia pindah udah gak pernah ngikutin dia :") Tapi satu sih yang masih tetep, dia masih ganteng :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fans MU banyak yg nonton Madrid karena Ronaldo kok :)

      Iya, dari dulu ganteng. Persis kayak sa,,, ah sudahlah.

      Hapus
  5. Kok hanya MU ama liverpool doank,kan chelsea juga bgtu,waktu final champions 2012 lawan munich

    BalasHapus