Minggu, 09 Februari 2014

Nasib Rakyat di Dalam Gerobak Sayur

Halo selamat berminggu malam semua. Maaf ya beberapa minggu belakangan saya gak pernah lagi update blog karena emang lagi gak tau apa yang harus ditulis. Tapi alhamdulillah minggu ini saya tahu apa yang harus saya tulis. Mungkin yang baca judul diatas ngiranya saya akan bahas soal tukang sayur, bener sih tapi yang utama dibahas adalah soal instansi pemerintahan. Bahasannya emang agak berat, tapi ya emang pengen bahas ini sih.

Orang yang bekerja di instansi pemerintahan itu biasanya disebut PNS (Pegawai Negeri Santai Sipil. Katanya sih mereka adalah orang yang bertugas untuk membantu dan melayani keperluan rakyat. Bisa dibilang konsepya mirip konsep demokrasi lah. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tapi meskipun mereka juga sama berasal dari rakyat ada satu tugas utama mereka yang membuat mereka berbeda dengan rakyat kebanyakan: Melayani rakyat.
PNS
Instansi pemerintahan adalah instansi yang berada di bawah langsung dari jajaran pemerintah. Pemerintah yang kuasa terbesar ada di tangan presiden dan kekuatan utamanya adalah para PNS yang berhubungan langsung dengan rakyat. Apa artinya seorang presiden tangguh jika senjata utamanya lemah. Itu sama aja kayak kamu pake Blackberry tapi gak nyalain fungsi BBM, jadi apa bedanya sama Nokia 3315?
 
Blackberry VS Nokia 3315
Kali ini saya tak mau ngomongin soal presiden kita karena saya takut di somasi ini memang jauh dari peranan dia, tapi sebagai pemimpin yang baik dia harusnya mau baca ini dan coba mikirin bagaimana jalan keluarnya di sisa masa kepemimpinannya yang tinggal beberapa bulan ini. Atau seenggaknya dia bisa kasih tau apa hal yang harus dikerjakan oleh para pemimpin selanjutnya. Itupun kalo dia masih peduli sih, sekarang kan lagi pada sibuk ngurusin partai.

Baiklah mari masuk ke poin utama bahasan. PNS yang berkaitan langsung dengan rakyat. PNS yang dimaksud adalah pegawai yang bekerja untuk berhubungan langsung dengan rakyat, biasanya ada di jajaran pemerintahan daerah. Misalnya PNS di kantor kelurahan, kantor kecamatan, atau dinas-dinas lainnya.

Bagi saya ada satu hal yang salah dengan mental kerja mereka. Ya saya serius soal itu. Tentunya tidak semua PNS bermasalah dengan mental kerja. Tapi percaya deh kalo ada PNS yang benar-benar bermasalah dengan hal itu. PNS itu kan ceritaya ada untuk melayani rakyat. Tapi kenapa setiap kali ada rakyat yang meminta bantuan bukannya di bantu tapi malah dipersulit. Ada yang pernah ngerasain ketemu pegawai kampret kayak gitu? Gak ada ya? Sudahlah.

Pegawai seperti itu adalah tipe-tipe pegawai yang tidak tahu diri. Mungkin mereka lupa jika mereka juga digaji untuk melayani rakyat, bukan dilayani oleh rakyat. Barangkali mereka juga lupa jika gaji yang mereka terima setiap bulannya juga merupakan pemberian rakyat. Ibaratnya kamu dirumah punya pembantu. Kamu minta tolong ke dia buat bikinin kopi, eh dia gak mau karena gak ada air panas dan minta kamu buat bikinin air panas dulu tar kalo udah ada dia yang bikin kopinya. Sakit gak? Lantas apa yang harus dilakukan jika punya pembantu seperti itu? Pecat? Jangan sih kasihan dia nanti kerja apa, belum lagi kalau tanggungannya di kampung banyak, apalagi kalo dia lagi diincer sama tukang sayur yang sering lewat depan rumah, kan lumayan bisa sering dapat sayur gratis.
 
Padahal digajinya banyak ya *eh
Salah satu hal lain yang sepertinya salah dengan PNS di negara ini adalah penempatan yang kurang sesuai. Saya pernah menemukan seorang sarjana pertanian yang bekerja di kantor keuangan. Ini saya yang kurang canggih apa sekarang memang tanaman-tanaman itu sudah punya mata uang sendiri buat beli pupuk. Entahlah, saya lelah memikirkan ini.

Oke, berhubung karena saya sudah lelah untuk memikirkan ini maka sekian analisa ngaco keren saya. Saya rasa diluar sana ada begitu banyak juga orang yang dikecewakan oleh kinerja pemerintah. Kita juga gak bisa nyalahin sistem yang sudah ada karena sistem adalah suatu hal yang “mati” dia dibuat oleh manusia. Nah si manusia pembuat dan yang menjalankan ini yang harusnya kita berikan perhatian khusus.

Kembali ke awal tadi sebagai orang yang bertugas melayani mereka harusnya punya kemampuan melayani yang baik dan tentunya tidak mempersulit rakyat. Nah kalo tugasnya aja gak bisa dikerjain dengan baik ngapain juga dipertahankan? Kan masih banyak juga orang diluar sana yang mau kerja jadi PNS, contohnya saja tukang sayur tadi yang lagi ngincer pembantu rumah tangga kampret tadi, sapa tau kan bisa lebih sukses ngincernya kalo udah pake seragam, apalagi kalo masih terus ngasih sayur gratis sebelum dapetin hatinya, yang penting jangan sombong aja kalo udah dapetin si pembantu tadi, ntar orang bingung bedain antara tukang sayur sama anggota DPR. *eh


Referensi Gambar:
1. PNS: 
http://romokoko.com/images/perangkat_desa_mendamba_jadi_pns.jpg
2. BB vs Nokia: 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE2rQim6ZCpgvhdWBtPxZCn3gkazeBsrnCuoV3LEF-yimV54SMS5UP-3ZMKOikPwAaB3YG22KW_NOIKYfshpiv0HRLwdLMCcuhbc-dcbRUqQpdh3f1nkMHN3kLekCo1KELHQeC0lDIHjk/s1600/vs.jpg
3. Gaji PNS:
http://i.qkme.me/3s7pts.jpg
Share:

4 komentar:

  1. haha masa sarjana pertanian di bagian keuangan ? o_O

    BalasHapus
  2. Ga semua PNS gitu kok, oknum aja, sayangnya oknumnya lebih banyak ketimbang yg bener. Saya pun kalau dikasih amanah jadi PNS mungkin bakal masuk golongan oknum.
    Untuk yg sarjana pertanian ga apa-apa sih kalau emang passion dan punya kualifikasi di bidang finansial mah. Tapi emang lebih bagus sih yg bener-bener latar belakang akademiknya sama.

    BalasHapus