Bagi para penikmat sepak bola
seperti saya ada satu hal yang selalu di tunggu di awal bulan september seperti
ini, bursa transfer. Ya di eropa bursa transfer musim panas ditutup pada awal september. Ini artinya jika sejak 3 september nanti tidak akan ada lagi proses
perpindahan pemain dari 1 tim ke tim lain seperti yang marak terjadi. Sejauh
ini ada banyak
isu-isu besar mengenai perpindahan pemain. Mulai dari transfer
fantastis Gareth Bale yang akan dilepas Tottenham seharga 1,4 triliun rupiah,
kabar hengkangnya Rooney dari Old Trafford, hingga kisah Manchester United yang
sudah berusaha PDKT ke Thiago Alcantara
tapi Thiago lebih milih Munchen. Kisah yang ketiga juga sering terjadi di
kalangan para remaja, mereka suka menyebutnya dengan PHP.
Saya sebagai salah satu penggemar
Manchester United tentunya merasa kecewa dengan ketidakberhasilan tim
mendatangkan bintang baru di bursa transfer musim panas kali ini. Tapi yang
saya kagumi adalah mulai menonjolnya karir dari beberapa bintang-bintang muda
binaan akademi seperti Adnan Januzaj. Inilah hal yang dibutuhkan oleh sepakbola
Indonesia: PEMBINAAN.
Indonesia sendiri sekarang sudah
berusaha untuk membina talenta-talenta muda sejak usia belia. Sekolah sepakbola
mulai berjamuran, ditambah lagi program pemerintah yang mengirim pemain muda
potensial berguru ke luar negeri, dan juga mengadakan kompetisi antar pemain
muda melalui liga pelajar Indonesia atau lebih dikenal dengan LPI.
Saya sendiri akhir-akhir ini lagi
sering-seringnya nonton LPI tingkat kota yang diselenggarakan di Gorontalo. Tak
hanya soal permainannya yang bagus, tapi kadang kita juga akan menemui beberapa
suporter perempuan yang juga tidak kalah menghibur dari pertandingan di
lapangan. Saking menghiburnya kadang saya lebih suka menengok ke arah tribun
daripada ke dalam lapangan, kadang sih.
Kembali ke lapangan. LPI sendiri
adalah liga yang diselengarakan dimana tim yang bertanding adalah SMP dan SMA
yang ada di Indonesia. Pertandingannya sendiri dimulai dari tingkat kota atau
kabupaten, setelah itu juara dari tiap-tiap daerah dikumpulkan lagi dan
bertanding di tingkat provinsi, juara dari tiap provinsi nantinya akan
bertanding ditingkat regional dan akhirnya juara regional yang akan bertanding
secara nasional.
Katanya LPI ini diadakan untuk
melihat bibit-bibit muda yang nantinya dapat diandalkan bagi Indonesia. Katanya
juga kita harus menjaga dan mendidik bibit-bibit muda secara benar agar
nantinya dapat berguna bagi bangsa dan negara. Semua juga tahu jika sepakbola
Indonesia sangat disegani dunia ketika levelnya adalah kategori usia dibawah 15
tahun, entah karena buruknya pembinaan maka bibit-bibit yang bagus itu malah
rusak dan menjadi jelek ketika berada di usia yang seharusnya bisa memperkuat
tim senior.
Bibit pemain masa depan |
Bagi saya, selain untuk melihat
bakat pemain muda, LPI juga bisa digunakan untuk melihat bibit-bibit perempuan
muda yang nantinya akan menonton LPI. Sama seperti sepakbola, kita juga harus
bisa menjaga perempan itu secara baik dan benar. Salah satu masalah yang kita
hadapi sekarang ini adalah kacaunya keadaan perempuan muda kita. Jika kita
cermati setiap harinya ada begitu banyak maslah dikalangan itu. Mulai dari
pesta miras, narkoba, bahkan hingga menjual diri. Saya adalah orang yang
percaya jika kita tidak bisa menghilangkan kebiasaan “buruk” itu secara langsung,
tapi kita bisa meniadakannya lewat pembinaan yang baik sedini mungkin.
Bibit perempuan masa depan |
0 komentar:
Posting Komentar