Sunday 11 May 2014

Mari Belajar

Setelah ngeblog pada 2011 silam ada begitu banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan saya. Mulai dari dulu awal yang rajin ngepost, saat dimana ada buntu dan blog jadi gak keurus, hingga sekarang kembali lagi untuk lebih produktif dalam menulis. Iya, saya belajar untuk menulis tiap minggu.


Belajar untuk lebih produktif itu bukan merupakan hal yang mudah. Proses menjaga agar tetap memiliki ide tiap minggunya merupakan salah satu hal tersulit dalam upaya ini. Kadang saya hanya menuliskan mengenai keresahan terhadap ide yang sulit saya temukan. Ide memang penting dalam memulai suatu tulisan. Dia yang mengarahkan kemana arah tulisan nantinya. Menulis tanpa ada ide itu ibaratnya kayak lihat Andika eks Kangen band yang udah potong poni. Hampa.
Hampa
Selain ide ada hal lain yang sebenarnya gampang tapi tersa sangat sulit untuk dilakukan. Memulai sebuah tulisan. Saya pernah sudah tahu apa yang akan saya tuliskan sejak pagi tapi saya menuliskannya baru pada tengah malam. Memulai sesuatu bukanlah sebuah hal yang mudah. Makannya jangan heran kalo banyak orang yang kesulitan memulai suatu hubungan baru ketika dia baru saja ditinggalkan sama pasangannya. Itu sulit.

Selain memulai ada juga hal lain yang harus saya perhatikan sebelum menulis. Menentukan gaya penulisan. Pernah satu menulis dengan gaya ala ke Radit-Raditan, pernah juga nulis dengan gaya yang sangat hancur, hingga sekarang saya serasa sudah punya gaya sendiri dalam menulis. Menurut saya saja sih. This is my style.

Setiap orang yang mau menulis harusnya tahu bagaimana gaya penulisannya nanti. Sekarang saya sudah nyaman dengan gaya yang saya pakai. Tidak terlihat ibarat orang yang ingin menjadi seperti Radit karena saya memang tidak ingin jadi dia. Kalo saya jadi Radit terus dia jadi apa? Jadi orang lain? Bagimana nasib orang lain yang diikuti oleh orang lain yang dari orang lainnya itu coba ngikutin gayanya Radit? Jadinya ribet kan?
Ada Yang Mau Ikut Begini?
Kesulitan lain yang saya rasakan yaitu bagaimana saatnya untuk membuat tulisan kita mau dibaca orang lain. Promo dimana-mana. Blogger yang promosi tulisan itu bukan selamanya berarti pamer, tapi dia hanya mau lebih dihargai. Tahukah kamu ketika ada tiga saja viewers blog yang ngomentari tulisan udah bikin bahagia setengah mati? Itu baru tiga orang loh ya.

Kadang ada yang suka nanya apa pentingnya komen di blog sih? Bagi saya itu penting sebagai umpan balik sejauh mana tulisan yang kita buat dapat dipahami dan mempengaruhi si pembaca. Kalo gak ada umpan balik kapan kita bisa evaluasi diri kita? Namanya juga orang belajar.

Prinsipnya kurang lebih sama kayak orang ulangan harian. Kata orang ulangan harian untuk ngukur gimna kemampuan belajar siswa. Tapi bagi saya tak selamanya berarti seperti itu. Bagi saya ulangan harian juga bertujuan untuk ngukur gimana kemampuan guru buat ngajar ke siswa-siswanya. Apakah udah bisa bikin muridnya paham apa belum. Kalo saya sih gitu, gak tau kalo mas Anang.
Aku Sih Yes
Apapun kesulitan yang saya temui untuk menulis di atas, semua bermuara pada satu tujuan. Menjadi lebih baik.

Menjadi lebih baik. Kalimat ini terdiri dari tiga kata yaitu menjadi, lebih, dan baik. Ayo kita mulai membedah kata demi kata itu.

Menjadi berasal dari kata jadi yang berarti langsung berlaku atau langsung dikerjakan. Ketika seseorang sedang berusaha menjadi maka dia akan segara melakukan hal tersebut secara langsung dan akan membuat sesuatu hal akan menjadi sebuah kenyataan.

Lebih. Menurut KBBI online kata ini memiliki arti lewat dari yang semestinya. Ini bukan berarti buruk loh ya. Maksudnya kita sedang berusaha untuk melebihi kemampuan yang semestinya untuk kita miliki sekarang.

Kata terakhir yaitu baik. Baik memiliki arti yang baik. Elok, rapi, teratur. Artinya disini dia berarti akan membuat saya menjadi lebih elok, rapi, dan teratur dari tulisan-tulisan saya sebelumnya.

Kesimpulannya, menjadi lebih baik adalah sebuah keadaan dimana seseorang sedang berproses untuk segera menjadi yang lebih baik daripada yang telah dilakukannya sekarang ini. Pertanyaannya apakah menjadi lebih baik selalu harus berlangsung dengan cepat?

Saya rasa tidak harus cepat, tetapi soal siapa yang masih tetap terus berjalan meskipun pelan. Percuma jika kita punya kecepatan tapi kita segera berhenti lebih cepat.

Dalam blog yang membutuhkan kreativitas. Atau entah dalam bidang apapun itu. Seseorang dihadapkan untuk selalu berupaya untuk menjadi yang lebih baik. Tidak harus untuk langsung jadi yang terbaik kemudian berpuas dan berhenti belajar. Tapi dengan belajar perlahan, terus menerus belajar, hingga akan tiba saatnya untuk berproses menjadi leboh baik. Dan saya lebih memilih jalan kedua. Mari terus belajar.
Ayo Belajar
Share:

22 comments:

  1. Memotiva-si sekaligus mengakak-si :v

    ReplyDelete
  2. Menjadi lebih baik. Wenaaak.. :D

    ReplyDelete
  3. mari belajar! keren ini tulisannya tek... saya sempet tertegun dengan pemikiran ini "Bagi saya ulangan harian juga bertujuan untuk ngukur gimana kemampuan guru buat ngajar ke siswa-siswanya"

    mending kamu daftar buat dikloning aja, biar makin banyak orang yg berpikir lebih positif dibanding selalu mengeluh dan menyalahkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di kloning? walah susah nih kayaknya hahaha

      Delete
  4. Iya sip, mari kita belajar. belajar mempelajari pelajaran :')

    ReplyDelete
  5. Keren nih hehe. Mari kita belajar :v

    ReplyDelete
  6. keren nih :D

    gue paling ngerasain yang memulai sebuah tulisan.. bener banget :D

    ReplyDelete
  7. oke mari kita semangat buat belajar nulis! buat lo semoga makin semangat juga ya ngeblognya

    ReplyDelete
  8. bener tuh, kak. menjadi lebih baik itu butuh proses, menghargai proses pun sebuah kebahagiaan ya

    ReplyDelete
  9. Replies
    1. hehe,wah ternyata suka nulis mas ini,baru tau :p hehe mampir di blog q juga ya ( http://yogjazogzaz.wordpress.com ) hehe :D

      Delete